Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Pelatihan BM pertemuan ke 6 kemarin dengan Narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita M. Pd yang ditemani Moderator Ibu Raliyanti pada hari Jum'at 28 Januari 2022 dengan Tema menulis Buku dari Karya Ilmiah. Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. lahir di Kudus 12 Juni 1989 Beliau adalah seorang pengajar di SM negeri 8 Semarang, dan juga aktif sebagai penulis blog dan juga tergabung di Komunitas Virtual Indonesia(KKVI).
Bagi para sahabat guru yang telah
menyelesaikan pendidikan S1 pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi.
Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi
jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis. Lalu setelah menjadi guru, kita
diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah lagi (sebagai
penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best practice, makalah tinjauan
ilmiah, artikel ilmiah. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah
hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja.
Untuk membuat dan menyelesaikan
KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu
materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang
menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun. Agar apa yang telah kita susun lebih bermanfaat lagi alangkah
baiknya jika apa yang kita tulis itu kita buat menjadi sebuah buku. Dengan demikian
akan lebih bermanfaat karena akan dapa dibaca oleh umum, Bagi para ASN buku juga dapat dijadikan publikasi ilmiah
yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari
laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi.
Sekali dayung 2 pulau terlampaui, hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak
yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan
dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri, Ilmu yang
ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku dan juga bias
kita perjualbelikan yang akan menghasilkan juga tentunya.
Namun untuk mengubah KTI menjadi
sebuah buku banyak hal yang perlu diperhatikan. Mengapa? Itu karena KTI dan buku
sangat berbeda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
A. Ubah judul
Biasanya, judul KTI menggunakan
bahasa ilmiah, kaki, dan panjang. Judul
buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling
tidak maksimal 5-6 kata. lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari
judul karya ilmiah yang telah dibuat.
B. Ubah daftar isi
Pada bagian ini kita ubah daftar
isi bisa memakai pedoman 2W+1H
·
Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan
penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama
ini, dll
·
Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik,
ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan
·
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan
bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Namun Boleh juga mengembangkan
materi dari bab 2 dari KTI itu sendiri. Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI
saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku.
Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan
rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.
C. Berikan pengetahuan baru yang
terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan
pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C
yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau
dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran
di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak
memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada
D. Boleh menampilkan hasil
penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data
penelitian yang penting saja
E. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah
versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan
bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya
penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca,
berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku
kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah
menjadi buku.
F. Daftar pustaka boleh menggunakan
blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e
book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka
berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya
G. Berikanlah ulasan mengenai
kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa
anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
H. Karya ilmiah versi buku
minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin
disesuaikan Dengan aturan Penerbit
I. Agar tidak dikatakan self
plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk
dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan
tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli. Teknik parafrasa akan
membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku
Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya
mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah
kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme
untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga
KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.
Semangat Bunda... resumenya apik.
BalasHapusTerima kasih semoga kita sehat sllu n bisa lulus sama2
HapusKeren ...luar bisa..semangat ..salam literasi
BalasHapusAlhamdulillah ... Terimakasih ... Karena suport teman teman semua
HapusSemangat bunda, tulisannya bagus , rapi.
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih ... Masih perlu banyak belajar
HapusTetap semangat Bu...saya juga kemarin terakhir kumpul
BalasHapusKarena sakit..
Salam literasi..
Terima kasih iya kmrn jg tettinggal krn krg sehat ... Semoga sehat sllu n semangat ...
HapusPrikitiwww...🥰🥰 cakep bebeb
BalasHapusSaayana bebz jd krg jreng jreng
Hapus