Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 


Resume ke 6
Tema Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Moderator ; Raliyanti 
Narasumber ;Noralia Purwa Yunita, M. Pd

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Bissmillahirahmanirrahim


Menjelang petang baru kubuka kembali laptop setelah sehari kemarin beristirahat dan tidak dapat mengikuti pelatihan online di kelas BM 23 dan 24 karena kondisi kesehatan kurang fit. perlahan kumulai untuk membuat resume dari pelatihan pertemuan ke 6 kemarin. Namun itulah kasih sayang Tuhan yang telah mempertemukan dengan sahabat yang sangat baik yang telah memberikan materi dari kelas kemarin sehingga tidak lah sulit untukku saat menyelesaikannya. Terimakasih sahabat yang super jreng jreng ...

Pelatihan BM pertemuan ke 6 kemarin dengan  Narasumber Ibu Noralia Purwa Yunita M. Pd yang ditemani Moderator Ibu Raliyanti pada hari Jum'at 28 Januari 2022 dengan Tema menulis Buku dari Karya Ilmiah. Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. lahir di Kudus 12 Juni 1989 Beliau adalah seorang pengajar di SM negeri 8 Semarang, dan juga aktif sebagai penulis blog dan juga tergabung di Komunitas Virtual Indonesia(KKVI).

Bagi para sahabat guru yang telah menyelesaikan pendidikan S1 pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi. Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis. Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah lagi (sebagai penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best practice, makalah tinjauan ilmiah, artikel ilmiah. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja.

Untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Agar apa yang telah kita susun lebih bermanfaat lagi alangkah baiknya jika apa yang kita tulis itu kita buat menjadi sebuah buku. Dengan demikian akan lebih bermanfaat karena akan dapa dibaca oleh umum, Bagi para ASN  buku juga dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui, hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri, Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku dan juga bias kita perjualbelikan yang akan menghasilkan juga tentunya.

Namun untuk mengubah KTI menjadi sebuah buku banyak hal yang perlu diperhatikan. Mengapa? Itu karena KTI dan buku sangat berbeda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

A. Ubah judul

Biasanya, judul KTI menggunakan bahasa ilmiah,  kaki, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Paling tidak maksimal 5-6 kata. lebih singkat, padat, namun tidak mengubah arti dari judul karya ilmiah yang telah dibuat.

B. Ubah daftar isi

Pada bagian ini kita ubah daftar isi bisa memakai  pedoman 2W+1H

·         Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll

·         Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan

·         Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Namun Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 dari KTI itu sendiri. Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

C. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, dan critical thinking. Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada

D. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja

E.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

F. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

G. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

H. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit

I. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli. Teknik parafrasa akan membantu penulis ketika ingin menuliskan ulang KTI nya menjadi buku

Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

Komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih semoga kita sehat sllu n bisa lulus sama2

      Hapus
  2. Keren ...luar bisa..semangat ..salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ... Terimakasih ... Karena suport teman teman semua

      Hapus
  3. Semangat bunda, tulisannya bagus , rapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terimakasih ... Masih perlu banyak belajar

      Hapus
  4. Tetap semangat Bu...saya juga kemarin terakhir kumpul
    Karena sakit..
    Salam literasi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih iya kmrn jg tettinggal krn krg sehat ... Semoga sehat sllu n semangat ...

      Hapus
  5. Prikitiwww...🥰🥰 cakep bebeb

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadikan menulis sebagai Passion

Ide Menulis Bagi Guru

Mengatasi Writer's Block